The Trons, Band Dengan Personil Robot

The Trons, Band Dengan Personil Robot – Sebuah inovasi terbaru datang dari seorang musisi yang asal Selandia Baru yang juga berprofesi sebagai mekanik mesin. Musisi bernama Greg Locke itu telah berhasil menciptakan sebuah grup band yang seluruh personilnya adalah robot. Greg telah menciptakan empat robot yang dibuat dari awal dengan menggunakan berbagai suku cadang dan peralatan elektronik. Greg menamakan bandnya itu dengan nama Hamilton yang kemudian disingkat menjadi The Trons.

Gagasan untuk menciptakan band robot ini, rupanya sudah tertanam oleh Greg sejak tahun 1990. Kala itu, Greg adalah salah satu anggota dari duo grup bernama The Emersons. Kala itu, Greg bermain-main dengan konsep mengembangkan robot drummer. Konsep ini sempat tertunda dan kini akhirnya telah terwujud. Greg telah menciptakan empat robot yang dibuatnya selama sembilan bulan. Keempat robot tersebut diberi nama Ham, Wiggy, Swamp dan Fifi.
Ham memainkan gitar irama dan melakukan vokal yang dihasilkan melalui bit dari loop tape yang dibuat pada mesin tape tua dan melingkar. Wiggy memainkan lead guitar yang single-string. Hal ini hanya mungkin bagi robot untuk bermain empat akord.
Rawa melakukan pada drum, menggunakan pie-plate sebagai suatu jerat. Rawa ditulis beberapa kali pada drum set yang Locke dibeli untuk ini robot (dia menebak bahwa itu pasti nama dari band yang telah menggunakannya), demikian nama robot. Fifi memainkan keyboard, hanya menggunakan satu “tangan”. Dia awalnya bermain bass tapi dilakukan buruk dalam hal itu.
Robot yang dibuat dari kombinasi bagian memo dan peralatan yang lebih kompleks dan dikendalikan melalui komputer dengan menggunakan “rahasia” paket perangkat lunak. Penggunaan “bahan yang tipis” membuat tindakan robot ‘mirip dengan apa yang ada dari manusia untuk menciptakan musik mirip manusia.
Meskipun hanya sebuah robot, para anggota Trons sering diperlakukan sebagai manusia oleh fans ke titik di mana Swamp telah menerima permintaan saat ini. Locke menjelaskan kecenderungan untuk memperlakukan mereka sebagai manusia muncul dari “unsur manusia” yang dibutuhkan untuk menciptakan musik.